PONDOK AREN, WEB TANGSEL – Guna melakukan pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat khususnya di bidang kesehatan, Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Dinas Kesehatan bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) meluncurkan layanan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS). Program SIMPUS diluncurkan di 5 puskesmas yang ada di Kota Tangerang Selatan. Kelima puskesmas tersebut yakni Pondok Betung, Pondok Jagung, Setu, Ciputat Timur, dan Benda Baru.
“Kami bekerjasama dengan BPPT dalam pembuatan SIMPUS. Persoalan ini muncul pada saat masyarakat yang ingin berobat lupa membawa KTP. Sebab, di Tangsel gratis berobat jika memiliki KTP domisili Tangsel,” ungkap Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany saat peluncuran SIMPUS di Puskesmas Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren pada Senin, 23 November 2015.
Menurut Walikota Airin, banyak pasien yang mengeluh ketika berobat tidak membawa KTP. Ini menjadi persoalan baru. Makanya Pemkot Tangsel membuat system finger print agar pasien yang datang hanya menempelkan jarinya sudah langsung bisa berobat dengan gratis. “Masyarakat akan direkam ulang sidik jarinya di puskesmas domisilinya, nanti datanya akan muncul di setiap puskesmas yang ada di Tangsel, sehingga pasien bisa berobat di mana saja. Rekam medisnya pun akan selalu terlihat,” papar Walikota Airin.
Walikota Airin menyatakan dengan adanya program tersebut, artinya pelayanan pendaftaran tidak perlu repot untuk mencari berkas pasien, karena hanya dengan melakukan perekaman data KTP Elektronik Kota Tangerang Selatan dan sistem sidik jari pasien dapat terlayani dengan cepat. “Jika program tersebut berjalan mulus, pada tahun 2016 rencananya akan diterapkan diseluruh puskesmas yang ada di Kota Tangerang Selatan termasuk RSUD,” pungkasnya.
Sementara Kepala Program SIMPUS BPPT Arief Sartono menyatakan bahwa BPPT melakukan pengembangan setelah sebelumnya menjalin bekerjasama dengan Pemkot Tangsel, hal ini untuk mengetahui indikator kesehatan di Tangerang Selatan dan program simpus ini merupakan yang pertama di Indonesia.
“Sistem ini cepat dan akurat. Dimana fitur baru menggunakan sidik jari, sehingga sistem dapat mengenal masyarakat Tangsel atau bukan, sesuai dengan kebijakan,” terangnya. Arief berharap apa yang BPPT dan Kota Tangsel kerjasamakan dapat bermanfaat bagi masyarakat dan mendongkrak kinerja aparat khususnya layanan di Kota Tangsel.
Sumber : www.tangerangselatan.go.id
Leave A Comment